Pernahkah kamu merasakan gigi yang sakit atau rahang kaku saat bangun tidur? Itu bisa jadi tanda-tanda kamu mengalami bruxism. Apa itu bruxism? Singkatnya, ini adalah kondisi saat kamu menggertakan gigi atah rahang secara tidak sadar saat tidur.
Masalah bruxism ini umum terjadi dan bisa mempengaruhi kualitas tidur hingga kesehatan gigi kamu. Lalu bagaimana cara mengatasinya? Nah, dalam artikel ini Passion Dental Care akan membahas bahaya bruxism, gejala-gejalanya, hingga cara mengatasi kebiasaan ini.
Apa itu Bruxism?
Bruxism merupakan kebiasaan menggertakkan gigi atau menggerakkan rahang secara tidak sadar. Kebanyakan kasus bruxism terjadi saat tidur, yang dikenal dengan sleep bruxism. Namun, ada juga kasus bruxism yang terjadi saat sadar, biasanya terjadi saat seseorang sedang berkonsentrasi atau merasa cemas.
Jika kebiasaan ini tidak ditangani, lama-kelamaan bisa menimbulkan dampak yang lebih besar pada penderitanya, seperti kerusakan gigi berat hingga gangguan pada rahang yang bisa menyebabkan rasa yang tidak nyaman.
Dampak atau Bahaya Bruxism
Bruxism adalah kondisi di mana seseorang secara tidak sadar menekan atau menggerakkan giginya, terutama saat tidur. Ini bisa menjadi masalah yang serius karena dapat menyebabkan masalah lain, berikut ini bahaya bruxism yang dapat terjadi:
1. Kerusakan Pada Gigi
Salah satu bahaya bruxism yang utama adalah kerusakan gigi. Gerakan gigi yang konstan dan kuat dapat menyebabkan gigi menjadi aus, retak, atau bahkan patah. Ini dapat sangat menyakitkan dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengunyah dan berbicara dengan nyaman.
Selain itu, kerusakan gigi juga dapat memerlukan prosedur restorasi yang mahal, seperti penambalan atau pemasangan mahkota gigi. Oleh karena itu, masalah bruxism harus segera diatasi agar tidak terjadi masalah kerusakan gigi berat.
2. Nyeri Rahang
Selain kerusakan gigi, bahaya bruxism lainnya adalah terjadinya nyeri rahang yang kronis. Tekanan yang konstan pada sendi rahang dapat menyebabkan nyeri, ketegangan, dan pembengkakan. Gejala ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
Penyebab Kebiasaan Bruxism
Penyebab pasti bruxism ini belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemungkinan seseorang mengalami bruxism, seperti:
- Stress emosional atau kecemasan
- Gangguan tidur atau sleep apnea
- Efek samping dari penggunaan obat tertentu
- Ketegangan pada otot rahang atau maloklusi (gigi yang tidak berada dalam susunan yang tepat)
- Kebiasaan mengunyah permen karet atau benda keras lainnya
Cara Mengatasi Kebiasaan Bruxism
Meskipun tidak ada obat yang bisa menyembuhkan sepenuhnya bruxism, ada beberapa cara untuk mengatasi gejala dan mengurangi bahaya bruxism itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Menggunakan Splint atau Pelindung Gigi
Untuk mencegah terjadinya kerusakan gigi akibat bruxism saat tidur, kamu bisa menggunakan pelindung gigi atau splint. Pelindung gigi ini bisa dibuatkan oleh dokter gigi dan bisa dipakai saat tidur untuk melindungi gigi dari gesekan dan kerusakan akibat bruxism.
2. Mengelola Stress
Bruxism bisa juga terjadi saat kita sedang cemas atau stress, maka untuk mengatasinya kamu bisa mengidentifikasi dan mengurangi sumber stress. Selain itu, kamu bisa melakukan teknik seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan otot.
3. Menjaga Pola Tidur
Cara lain yang bisa dilakukan adalah memperbaiki kualitas tidur dengan menjaga pola tidur yang baik, menciptakan ruangan tidur yang nyaman, dan menghindari pemicu stress sebelum tidur.
4. Konsultasi dengan Dokter Gigi
Jika bruxism dirasa semakin parah atau bahkan menyebabkan kerusakan pada gigi dan mengganggu kualitas tidur, segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Banyak orang yang belum menyadari bahaya bruxism, padahal bruxism ini bisa menimbulkan komplikasi jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala dan penyebab kondisi ini terjadi.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi jika mengalami gejala seperti di atas, karena dengan penanganan yang tepat kamu bisa terhindar dari masalah kesehatan yang lebih besar.