Gigi merupakan bagian yang penting dari tubuh yang berfungsi dalam proses pengunyahan, proses berbicara dan untuk mempertahankan bentuk wajah. Seperti bagian tubuh lainnya, gigi dapat mengalami berbagai masalah, salah satunya abrasi gigi.
Apa Itu Abrasi Gigi?
Abrasi gigi merujuk pada kondisi dimana lapisan keras gigi mengalami erosi akibat gesekan atau tekanan yang berulang dari berbagai faktor eksternal, seperti sikat gigi yang terlalu keras, penggunaan gigi untuk membuka atau memotong benda, atau sikat gigi dengan teknik yang salah.
Tanda-tanda ini mungkin tidak langsung terlihat, namun perlahan-lahan dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tandanya sehingga dapat segera mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tanda-tanda abrasi gigi yang perlu diwaspadai serta memberikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.
Tanda-Tanda Terkena Abrasi Gigi
Tanda-tanda ini dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan lamanya kondisi tersebut terjadi. Berikut beberapa tanda atau gejala yang umum terjadi:
1. Gigi Terasa Lebih Sensitif
Sensitivitas gigi adalah salah satu tanda umum dari abrasi gigi, ini menyebabkan gigi terasa nyeri atau linu. Sensasi tidak nyaman tersebut biasanya muncul ketika mengkonsumsi makanan dan minuman yang terlau asam, panas dan dingin.
2. Gigi Membentuk Cekungan Tajam
Salah satu tanda fisik yang dapat diamati pada gigi yang mengalami abrasi adalah terbentuknya cekungan tajam berbentuk V pada bagian leher atau siku gigi. Selain itu, gigi berwarna lehih kuning serta mengkilat dari gigi aslinya. Perubahan warna ini disebabkan oleh hilangnya lapisan email yang melindungi permukaan gigi.
3. Permukaan Gigi Terlihat Seperti Patah
Permukaan gigi yang mengalami abrasi dapat terlihat seperti patah dan mengalami perubahan bentuk. Jika dibiarkan, gigi yang mengalami abrasi dapat terlihat lebih pendek atau mengalami perubahan bentuk yang tidak normal. Ini dapat mempengaruhi fungsi pengunyahan dan juga estetika gigi.
Penyebab Munculnya Abrasi Gigi
Penyebab abrasi gigi yang paling umum adalah kombinasi dari tindakan mekanis dan kimia. Selain akibat cara menyikat gigi yang salah, bisa juga disebabkan karena penggunaan tusuk gigi. Tusuk gigi bukan hanya bisa menyebabkan abrasi pada gigi tapi dapat meningkatkan resiko masalah pada gusi.
Abrasi gigi juga akan memberikan efek penampilan yang kurang baik, dapat juga menyebabkan peningkatan sensitivitas gigi pada makanan dan minuman panas atau dingin.
Berikut ini merupakan beberapa penyebab munculnya abrasi pada gigi :
- Cara menyikat gigi yang salah seperti menyamping dan terlalu keras
- Menggunakan pasta gigi berbahan abrasive kasar seperti emery dan corondum
- Kebiasaan menggunakan tusuk gigi dan mengunyah tembakau
- Kebiasaan buruk menggunakan gigi untuk membuka tutup botol, menggigit kuku atau pensil serta mengunyah daun sirih
- Penggunaan retainer gigi yang tidak sesuai dengan bentuk rahang
- Gigi palsu yang tidak pas
- Penyakit Bruxism atau menggretakan gigi secara tidak sadar
- Terdapat tindikan di sekitar mulut sehingga mengakibatkan pergesekan dengan gigi
Penanganan Abrasi Gigi yang Harus Dilakukan
Dokter gigi akan melakukan evaluasi menyeluruh terlebih dahulu untuk menentukan strategi penanganan yang tepat. Beberapa langkah umum yang dilakukan untuk penanganannya meliputi:
1. Penambalan Gigi
Penambalan gigi bisa dilakukan apabila abrasi terletak pada leher gigi. Proses penambalan ini umumnya dilakukan dengan bahan komposit, yaitu materi penambal yang memiliki warna serupa dengan gigi asli. Penambalan gigi bertujuan untuk melindungi dentin dan mengembalikan bentuk gigi.
2. Memasang Crown atau Mahkota Gigi
Pemasangan mahkota Gigi dilakukan apabila masalah abrasi sudah menyebabkan kerusakan gigi lebih parah. Pembuatan mahkota gigi atau crown memiliki dua tahapan, yaitu:
- Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan rontgen gigi unuk memeriksa kondisi akar dan tulang sekitar gigi yang akan diberi mahkota. Dokter akan memberikan obat anestesi, membuat kerangka gigi, lalu memasang mahkota gigi sementara. Mahkota gigi sementara ini bertujuan melindungu gigi selama proses pembuatan mahkota gigi permanen.
- Kedua, Dokter akan mengganti mahkota gigi sementara dengan mahkota gigi yang permanen.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemasangan mahkota gigi, klik disini.
3. Menggunakan pelindung gigi
Gunakan pelindung gigi atau mouthguard sebelum tidur untuk menghidari abrasi gigi akibat bruxism.
4. Konsultasi dengan Dokter Gigi
Lakukan konsultasi dengan dokter apabila abrasi gigi disebabkan oleh retainer, gigi palsu atau pemasangan behel.
Jika kamu merasa mengalami tanda tanda terkena abrasi gigi di atas. Segera lakukan konsultasi dengan dokter gigi yang agar segera dilakukan penanganan yang tepat. Tim dokter gigi di Passion Dental Care siap memberikan perawatan dan solusi yang terbaik untuk masalah gigimu.
Kunjungi klinik kami atau hubungi admin Passion Dental Care untuk mendapatkan konsultasi gigi gratis dan jadwalkan janji temu dengan dokter dengan klik disini. Jangan biarkan abrasi gigi mengganggu kenyamanan dan kepercayaan dirimu, percayakan perawatan gigi di Passion Dental Care.